Sering kali saya merasa jengkel dan kesal ketika saya menemukan makhluk
halus yang di keluarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Andapun mungkin juga memiliki teman atau saudara yang mungkin memiliki
kebiasaan merusak suasana dan merenggut hak orang lain untuk menghirup udara
segar dengan bau kentut yang semergak gak karuan.
Dan yang paling menjengkelkan lagi, ketika kentut itu tidak mengeluarkan
suara, karena sampai kapanpun pelaku tindak kejahatan itu tak akan ketemu bila
tak mengaku, dan yang super menjengkelkan bila si pelaku dengan santainya
mengatakan “aku yang kehilanagan kenapa loe yang sewot”.
Jika anda menemukan orang seperti ini alangkah baiknya anda ingatkan
atau anda beri nasehat, begitu juga dengan anda, jangan sekali-kali kentut
sembarangan, kareana selain hal ini tidak sopan dan melanggar hak rang lain,
dari segi kesehatan kentut itu tidak baik jika kita hirup.
Kentut tersusun dari nitrogen yang berasal dari oksigen yang kita hirup
dari udara yang terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai ke usus, Adanya bakteri
serta reaksi kimia antara asam perut & cairan usus menghasilkan
karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana & hidrogen. Proporsi
masing-masing gas tergantung apa yang telah di makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam
usus, berapa lama kita menahan kentut.
Dari penjelasan di atas kita tehaui bersama
bahwasannya kentut yang tersusun dari beberapa gas dan bakter i tidak baik untuk
di hirup, oleh karena itu, setelah anda beranjak dari tempat anda membaca
tulisan ini, jangan pernah kentut sembarangan, dan hal ini juga bisa di katakan
sebagai mendzolimi orang lain tidak di perbolehkan dalam islam, sebagaimna yang telah di terangkan dalam hadist
:
أَنَّ اللَّه تَبَارَكَ
وَتَعَالَى قَالَ يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي
وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا
“Sungguh, Allah telah berfirman, ‘Wahai
hamba-Ku, sungguh aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan
menjadikannya terlarang di antara kalian, maka janganlah saling
menzalimi!’ “ (Hr. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar